RACUN PEMIKIRAN YAHUDI LEWAT MMM?!

Sumber : Guru Anom
Dalam suatu blog tetangga, ditulis besar-besar, ummat Islam sudah teracuni oleh Yahudi. Ini terbukti hampir semua partisipan MMM adalah ummat Islam. Padahal kita tahu, siapa Mavrodi. Mavrodi adalah seorang Misionaris Yahudi.
Tanggapan Guru Anom
Tidak benar jika partisipan MMM hampir semuanya muslim. MMM adalah komunitas yang ingin menyatukan manusia tanpa pandang bulu, agama, bangsa dan warna kulit. Semua disatukan lewat MMM.
Di MMM banyak juga yang Kristen, Katolik, Hindu, Budha dll. 
Tidak percaya?! Tanyalah partisipan MMM di Bali, Maluku dan Papua.
Siapapun boleh, siapapun berhak mendapat kesejahteraan bergabung di komunitas ini. Tak ada pengkotak-kotakan. Semua partisipan MMM adalah anggota keluarga besar. Mereka dapat dipersatukan dengan kekuatan "Memberi" atau Power of Giving.

Mavrodi misionaris Yahudi?!
Maaf dalam hal ini kami ganti bertanya kepada anda, dari mana anda tahu beliau Misionaris Yahudi?! Jangan-jangan anda hanya termakan oleh issue murahan?!
Bagaimana jika beliau memang Yahudi?!
Jika beliau Yahudipun juga tidak masalah. Sebab hubungan kita dengan beliau adalah hubungan "Muamalah", hubungan keduniaan bersifat kerja sama, bukan dalam rangka memerangi agama.
Mungkin masih banyak yang bertanya. Apakah jika kita tidak boleh berloyal pada orang kafir, itu berarti kita tidak boleh bermuamalah dan menggunakan produk mereka?
Ingatlah bahwa haramnya loyal (wala’) pada orang kafir, ini bukan berarti kita tidak boleh bermuamalah dengan mereka. Jadi tidaklah terlarang melakukan jual-beli barang-barang yang bernilai mubah dan memanfaatkan keahlian mereka.

[Pertama]
Sebuah hadits yang dibawakan oleh Bukhari dalam kitab shahihnya pada Bab “Muamalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama orang Yahudi Khoibar.” Yaitu dalam hadits tersebut diceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama Abu Bakr pernah memberi upah kepada salah seorang dari Bani Dil sebagai penunjuk jalan dan mengantar keduanya sampai ke Madinah. (Shahih Bukhari, 2/790)

[Kedua]
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa bermuamalah dengan orang Yahudi, bahkan ketika beliau meninggal dunia, Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa ketika itu baju besi beliau tergadai di tempat orang Yahudi untuk membeli makanan gandum sebanyak 30 sho’. (Shahih Bukhari, 3/1068)
Imam Syafi’i dan Al Baihaqi mengatakan bahwa orang Yahudi tersebut bernama Abusy Syahm. (Fathul Bari, 5/140)
Dari hadits ini, Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan,
وفي الحديث جواز معاملة الكفار فيما لم يتحقق تحريم عين المتعامل فيه
“Dalam hadits ini terdapat pelajaran tentang bolehnya bermua’amalah dengan orang kafir selama belum terbukti keharamannya.” (Fathul Bari, 5/141)

[Ketiga]
Sebagaimana diceritakan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah mengirim utusan kepada orang Yahudi untung membeli pakaian darinya dengan pembayaran yang ditunda, tetapi orang Yahudi tersebut menolaknya. (Al Jami’ Ash Shahih Sunan At Tirmidzi, 3/518)
Ketiga bukti di atas cukuplah sebagai dalil bolehnya bermuamalah dan melakukan jual beli dengan orang kafir.

Jadi jelas, meskipun Mavrodi orang Yahudi, tidak menyebabkan MMM menjadi haram. Beliau yang membuat system spektakuler yang jelas-jelas besar manfaat dan maslahatnya buat seluruh ummat, mengapa harus disalahkan, kenapa juga harus dicari-cari kesalahannya?!